In

Aku sedang tidak baik baik saja.

Hai ini Dianna. 
Kayaknya udah lama banget nggak menulis di blog ini. 
bahkan kadang kalo bukan karena Email yang masuk dari blogger. 
mungkin aku udah lupa kalo aku pernah share pengalaman aku tentang cat rambut dsb. 

Kali ini aku nggak bakal share soal review dan sebagainya. 
mungkin soon kali ya. 

Kali ini pengen cerita tentang apa yang aku rasakan aja. 
karena aku ngerasa bahwa aku nggak punya tempat untuk menceritakan semua "hal" yang ada di pikiran tanpa ada yang nge-judge.

aku juga nggak yakin sih kalo post ini bakal ada yang baca atau nggak. 
tapi kalo kalian baca ini dan kalian mengalami hal yang sama denganku. 
peluk hangat buat kalian. 

--
Entah Sejak kapan, tapi aku ngerasa bahwa semakin hari semakin berat buatku. 
aku merasa kesepian, bahkan ketika aku punya segalanya. 
Punya pacar yang mungkin kalo kalian kenal, kalian menganggap bahwa dia hebat dengan prestasi dan lainnya, aku punya keluarga yang nggak sempurna tapi selalu di sekitarku, aku punya sahabat yang selalu bisa aku curahkan isi hatiku, dan aku punya teman-teman yang nggak sedikit tapi juga nggak banyak yang bisa mengarahkan aku untuk dekat dengan dunia Religius. 

tapi aku merasa kesepian selalu, aku merasa nggak punya tempat udah bercerita, tempat untuk bersender, tempat untuk merasa aman dan aku benci perasaan ini. 
Perasaan ketika aku merasa bahwa aku amat sangat kesepian, nggak tahu tujuan hidup, dan nggak tahu harus melangkah kemana.

aku cape, aku lelah, aku muak. 
Muak dengan diriku, dengan semua orang disekitarku dan semuanya. 
rasanya pengen menghilang dari dunia aja. 
tapi aku nggak pengen bunuh diri kalo kalian tanya, hanya lelah saja. 

aku merasa, bahkan ketika aku punya pacar yang sempurna kelihatannya itu, dia terlalu cuek kepadaku, telalu nggak peduli denganku, bahkan mungkin nggak pernah berusaha untuk membahagiakan aku yang hanya meminta sebuah perhatian saja. 

aku tahu bahwa ambisi dia terhadap karir dia nomor satu buat dia saat ini.
tapi aku nggak menyangka saja bahwa nyatanya aku merasa dibuang setelah menemani dia selama ini. 
Bukan setahun aku menemani dia loh tapi 3 tahun. 3 tahun aku menemani dia dari 0, nemenin dia dari dia kuliah belum kerja, nemenin dia ikut berbagai ajang sampai dia menang.  tapi kenapa bahkan setelah sekian tahun dia masih membuat aku menunggu tanpa kepastian, tanpa tujuan, tanpa harapan. 

aku ngerasa bahwa aku punya andil dari semua pencapaian dia, walau iya sih ga seberapa. 
tapi aku berusaha buat mencurahkan waktu aku, mencurahkan materi yang memang nggak banyak sih, dan mencurahkan segala hati aku untuk tetap mendukung dia. 

tapi kenapa begini balasan dia kepadaku?
dia lebih mementingkan teman-teman barunya daripada aku, tidak pernah memberi solusi atas segala masalah kita dan kenapa aku harus selalu menunggu.

aku mencoba untuk mengerti dia, memahami dia, memberi dia waktu dan jarak, melepas dia bebas walau ini masih terasa sulit untukku. tapi kenapa dia tidak pernah sekalipun mencoba berusaha untuk hubungan kita? setidaknya membuatku merasa bahwa dia benar-benar sayang denganku dan bahwa dia berusaha membuat hubungan kita worth it kok. 
setidaknya membuat aku percaya bahwa usaha aku nggak sia sia.

apa aku harus berhenti?
apa semua ini harus berakhir?
apa aku harus melepas dia sepenuhnya?
dan apakah jika aku memilih untuk pergi, aku bisa bahagia?
karena aku tau, dia mungkin tidak perlu waktu lama untuk menggantikan posisi aku. 

ya aku memang bukan apa apa cuman bongkahan daging dengan jiwa yang penuh dengan ketidak dewasaan. tidak cantik, tidak pintar, tidak punya pendidikan yang tinggi bahkan pekerjaanku tidak seberapa di bandingkan dia. 

Aku tidak tahu harus berbuat apa..
aku berdoa dengan Tuhan, meminta jawaban akan sgala keresahan ini. 
tapi aku sendiri tidak tahu jawaban Tuhan. seperti apa Tuhan akan menjawab.
apakah dengan hubungan seperti ini Tuhan mencoba mengatakan bahwa aku untuk melepasnya, atau malah sebaliknya. 

Aku tahu bahwa aku masih tidak menyerahkan hidupku semua kepada Tuhan.
masih menghindari Tuhan karena aku takut bahwa pilihannya bukan apa yang aku inginkan. 
dan aku tidak tahu harus bagaimana, Bagaimana caranya untuk tidak berbuat seperti ini. 

Apa yang harus aku lakukan Sekarang? ketika aku bahkan tidak tahu Tujuan hidupku dan 
masa depanku yang terasa suram tanpa setitik cahaya. 

kemana aku harus menceritakan semua masalah ini ketika aku sudah tahu jawaban dari semua orang ketika aku menceritakan ini. "Putus" sesingkat dan segampang itu terucap dari bibir mereka.

apa itu jalan terbaik?
apa itu yang harus aku lakukan tapi aku menolak untuk melakukannya?

Jujur aku mengarasa bahwa Hubungan itu memang butuh Usaha, tapi apa usaha seperti ini memang worth it?

Aku mohon beritahu aku bahwa ini semua hanya di pikiranku
bahwa aku hanya terlalu berlebihan berfikir sampai buta seketika.

Aku bingung, bahkan terlalu lelah memikirkan ini semua.

aku tahu bahwa aku salah memberikan seluruh Duniaku ke satu orang. 
karena ketika orang itu seperti ini, aku kehilangan Duniaku. 




Related Articles

0 comments:

Posting Komentar

Back to Top